Melihat keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing framework tersebut, maka banyak implementor atau arsitek yang melakukan implementasi arsitektur informasi perusahaan dengan mengkombinasikan kedua framework ini. Tahapan implementasi dilakukan dengan mengikuti panduan pada TOGAF ADM, sedangkan artifak-artifak atau hasil output dari masing-masing tahapan dikelola dan diklasifikasikan dengan mengikuti struktur pada Zachman Framework.
Pemetaan TOGAF ADM (Versi 7) ke Zachman Framework dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Langkah-langkah pada TOGAF ADM yang dipetakan dalam gambar diatas adalah sebagai berikut :
1. P : Preliminary : Framework & Principles
Pada tahap awal ini mendefinisikan bagaimana Enterprise Architecture akan dibuat. Pada tahap ini, terdapat dua hal utama yang didefinisikan, yaitu
- P1 : Mendefiniskan arsitektur framework yang akan digunakan . TOGAF ADM merupakan suatu metoda generic, dimana dapat dipergunakan untuk mengakomodasi berbagai macam framework yang ada.
- P2 : Mendefiniskan prinsip-prinsip arsitektur yang harus dipenuhi
- P3 : Mendefinisikan ulang prinsip-prinsip bisnis, tujuan bisnis dan arah bisnis
2. A: Architecture Vision
Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan sbb
- A1 : Melakukan pembentukan project dengan dukungan komitmen manajemen dan penentuan scope pekerjaan meliputi scope data, fungsi, jaringan, team, dan waktu
- A2 : Identifikasi prinsip-prinsip bisnis, tujuan bisnis & business driver organisasi
- A3: Identifikasi prinsip-prinsip arsitektur berdasarkan prinsip-prinsip bisnis
- A4 : Penentuan visi arsitektur/ skenario bisnis, yang meliputi :
A4.1 : Penentuan baseline bisnis
A4.2 : Penentuan baseline teknis
3. B: Business Architecture
Pada tahap ini dilakukan aktivitas sbb :
- B1 : Melakukan validasi prinsip-prinsip bisnis, tujuan bisnis & business driver organisasi
- B2 : Menentukan target arsitektur bisnis, dapat dilakukan dengan menggunakan model pada enterprise continuum (bila sesuai), industry best practises, atau didefinisikan sendiri oleh user yang kompeten
B2.1 : Struktur organisasi, identifikasi lokasi bisnis, dan keterkaitannya ke unit organisasi
B2.2 : Penentuan tujuan dan sasaran bisnis untuk masing-masing unit organisasi
B2.3 : Menentukan fungsi-fungsi bisnis
B2.4 : Menentukan layanan-layanan bisnis yang disediakan organisasi baik untuk pelanggan internal maupun eksternal
B2.5 : Melakukan identifikasi dan analisis proses bisnis eksisting
B2.6 : Menentukan buiness role yang ada
B2.7 : Pelaporan matriks ( antar komponen baris pertama pada Zachman Framework)
- B3 : Menentukan baseline arsitektur bisnis saat ini (apabila diperlukan)
- B4 : Memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pertimbangan stakeholder
- B5 : Melakukan Gap Analysis
- B6 : Menentukan kebutuhan teknis (technical requirement)
- B7 : Laporan arsitektur bisnis
4. C: Information System Architecture
Arsitektur system informasi dikembangkan dari target arsitektur bisnis yang telah didefinisikan. Pada tahap ni dilakukan :
- C1 : Penyusunan arsitektur data
- C2 : Penyusunan arsitektur aplikasi
5. D: Technology Architecture
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan dasar, pemilihan alternatif teknologi sampai implementasi Tahapan yang dilakukan :
- D1 : Menyusun deskripsi arsitektur teknologi baseline
- D2 : Melakukan pertimbangan perbedaan antara model referensi arsitektur, sudut pandang desain dan tools yang tersedia
- D3 : Menyusun model arsitektur teknologi untuk masing-masing bidang (building block)
- D4 : Memilih portofolio layanan yang dibutuhkan untuk masing-masing bidang (building block)
- D5 : Melakukan Gap Analysis
6. E : Opportunities & Solution
Aktivitas pada tahap ini adalah mengevaluasi dan memilih alternative implementasi; identifikasi parameter strategis; penilaian keterkaitan, biaya dan manfaat; pendefinisian strategi implementasi dan rencana implementasi.
7. F : Migration Planning
Aktivitas pada tahap ini adalah menyusun urutan proyek-proyek berdasarkan prioritas termasuk asesmen ketergantungan, biaya, manfaat dari proyek-proyek migrasi. Urutan prioritas akan menjadi dasar proyek implementasi.
8. G : Implementation Governance
Aktivitas pada tahap ini adalah menyusun rekomendasi untuk setiap proyek implementasi; menyusun contract architecture dan melaksanakan keseluruhan proses implementasi; menetapkan organisasi pelaksana untuk proses implementasi sistem; memastikan kesesuaian pelaksanaan proyek dengan arsitektur yang dikehendaki.
9. H : Architecture Change Management
Aktivitas pada tahap ini adalah menetapkan proses Architecture Change Management untuk enterprise architecture baru yang telah selesai diimplementasi; secara berkelanjutan memonitor perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi dan menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan Enterprise Architecture berikutnya.